Minggu, 01 Mei 2011

Tentang Korea...Letak,Penduduk,Musim,Budaya dan agama

Letak.
Korea yang terdiri dari semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari benua Asia. Korea tereletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan.

Lokasi di garis Lintang Utara dan Bujur Barat
Korea berada di semenanjung sebelah Selatan Benua Asia Timur, yaitu pada garis Lintang Utara 33°-38° dan 124°-132° Bujur Barat.

Teritorial
Undang-Undang Republik Korea menetapkan semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya sebagai teritorial Republik Korea.
Luas Wilayah

Total Luas Semenanjung Korea : 222 ribu 300㎢
Luas Teritorial Korea Selatan : 99 ribu 600㎢ (45% dari total luas Semenajung Korea)

Cirikhas Bentuk Geografis

Negara Korea berbentuk semenanjung yang memanjang dari utara ke selatan, namun jarak dari timur ke barat lebih panjang apabila pulau-pulau yang kecil juga dimasukkan. Panjang semenanjung Korea lebih kurang 840km dari selatan ke utara dan 1.200km dari timur ke barat.
Korea terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang mengelilingi hampir 75% dari kawasannya.
Bukit-bukit rendah menjadi ciri utama di daerah selatan dan barat, serta gunung-gunung yang lebih tinggi terdapat di daerah timur dan utara.

Gunung dan Sungai

Gunung yang paling tinggi di seluruh semenanjung Korea, adalah Gunung Baekdu(2.744m), sedangkan Gunung Hanla(1.950m) paling tinggi di Korea Selatan.
Sebagian besar sungai-sungai di Korea mengalir dari timur ke barat.
Sungai yang paling panjang di seluruh semenanjung Korea, adalah Sungai Amnok(790,7km) dan sungai yang paling panjang di Korea Selatan adalah Sungai Nakdong(525,15km). Selain itu, sejumlah sungai memiliki panjang melebihi 400km, seperti Sungai Duman (431,1km) dan Sungai Daedong(450,3km) di Korea Utara, dan Sungai Han(514,4km) dan Sungai Geum(401,4km) di Korea Selatan.

Garis Perbatasan

Sungai Amnok dan Duman memisahkan semenanjung Korea dari Cina dan Rusia di utara.
3 bagian semenanjung Korea berhadapan dengan laut, yakni dengan Jepang di Laut Timur, dengan Cina di Laut Barat dan dengan samudera Pasifik di Laut Selatan. (Sumber KBS World)

Warga Korea
Bangsa Tunggal
Republik Korea merupakan negara bangsa tunggal. Akhir-akhir ini jumlah orang asing yang tinggal di Korea semakin meningkat, maka memperlihatkan kecenderungan untuk menjadi negara multibangsa, namun Korea secara dasarnya bersifat kuat sebagai negara bangsa tunggal. Meskipun demikian, bangsa Korea tidak eksklusif, tetapi berusaha aktif menerima warga asing.

Bangsa Korea

Definisi
Bangsa Korea menunjuk bangsa yang memakai bahasa Korea dan hidup di bagian timur Manchuria, yaitu semenanjung Korea. Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning dan bahasa Korea tergolong dalam rumpun bahasa Altaik.
Asal-muasal
Salah satu suku Ye Maek diantara suku Tungusik di masa kuno di wilayah Asia, berkembang menjadi bangsa Korea. Suku Ye Maek maju ke bagian timur dari daratan di zaman Batu Baru, kemudian bermukim di kawasan berbukit semenanjung Korea dan bagian timur Sungai Amur. Menurut catatan Cina, bangsa Korea dicatat dengan 'Dongi'. Sebagai suku totem yang memuja beruang, bangsa Korea bekerja di bidang pertanian dan perburuan, namun makin lama makin mapan sebagai bangsa pertanian. Negara pertama adalah Kojosun yang didirikan oleh Dangun.

Iklim
Keistimewaan
Iklim di Korea bersifat iklim benua dan juga iklim samudra. Perubahan 4 jenis musim sangat jelas, hingga panas dan lembab di musim panas, sedangkan dingin dan kering di musim dingin.

4 Jenis Musim

Musim Panas
Masa yang paling panas dalam setahun, mulai bulan Juni hingga Agustus. Pada bulan Agustus suhu rata-rata berkisar 25,4℃. Karena 3 bagian semenanjung Korea dikelilingi laut, hingga musim panas sangat sesuai dengan olahraga di laut. Musim berenang di pantai merupakan bulan Juli dan Agustus.
Musim Dingin
Masa yang paling dingin dalam setahun, mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari. Suhu rata-rata berkisar -8℃ di daerah Utara, dan 0℃ di daerah Laut Selatan. Di musim dingin masyarakat Korea bisa menikmati olahraga di musim dingin dan pariwisata salju. Di kawasan pegunungan daerah timur, salju cukup banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju dapat dinikmati mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari.

Musim Semi dan Musim Gugur
Di musim semi mulai bulan Maret hingga Mei, dan musim gugur mulai bulan September hingga Nopember, tidak dingin dan juga tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim semi hujan relatif lebih banyak turun daripada di musim gugur, namun suhu udara cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan pohon-pohon, indah sekali, jadi sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim gugur udara sangat cerah, hingga paling sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival dan acara olahraga diselenggarakan di musim gugur.

Curah Hujan

Curah hujan rata-rata per tahun 1260㎜. 50% hujan dari seluruh curah hujan, turun mulai bulan Juni hingga awal bulan September.
Musim Hujan
Mulai akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli merupakan musim hujan di Korea.

Suhu Udara Rata-rata Setiap Bulan (di Seoul selama 30 tahun lalu/unit=℃)
Monat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Temp. in ℃ -2.5 -0.3 5.2 12.1 17.4 21.9 24.9 25.4 20.8 14.4 6.9 0.2
Bencana Iklim

Cirikhas : Bencana di daratan seperti gempa bumi, jarang terjadi, sebagian besar bencana alam adalah seperti topan, hujan deras, salju lebat, musim dingin yang hangat, kerugian akibat cuaca dingin dan sebagainya.
Topan - Diantara sekitar 28 topan yang terjadi setiap tahun di samudra Pasifik Utara, 2~3 topan yang melewati semenanjung Korea menimbulkan bencana.
Hujan Deras - Biasanya hujan deras membawa bencana di musim panas. Kini kerugian akibat hujan deras cenderung semakin sering terjadi.
Banjir - Meskipun pengendalian banjir lancar dilakukan berkat adanya pembangunan bendungan multiguna, namun terkadang terjadi kerugian banjir akibat hujan deras, musim hujan yang panjang dan sebagainya.

Agama
Republik Korea menjamin kebebasan agama, sehingga bebagai jenis agama aktif berkembang di Korea.

Sejarah Singkat Agama Korea

Agama primitif di masa purba yang diketahui dari mitologi kuno, menganggap langit sebagai Tuhan teragung, yakni sesuatu yang melebihi segala hal. Hwanin atau Hwanung yang muncul dalam mitologi Dangun yang merupakan mitologi pendirian Korea, berarti langit atau Tuhan. Setelah itu, agama bersifat jampi untuk mengejar keberuntungan, menguasai dunia agama Korea. Namun, setelah masa 3 Kerajaan, agama Budha, agama Konfuchu dan sebagainya diperkenalkan, sistem agama berdasarkan konsep agama untuk mengejar keberuntungan, mapan di Korea. Selama masa 3 Kerajaan, masa kerajaan Silla Bersatu dan masa kerajaan Koryo, yakni hingga abad ke-12 lalu, agama Budha berkembang sebagai agama untuk masyarakat awam sedangkan agama Konfuchu sebagai konsep politik, namun memasuki kerajaan Chosun, agama Konfuchu didorong berkembang, sedangkan agama Budha ditahankan. Di masa akhir kerajaan Chosun, agama Kristin dimasuki, serta agama Chondo yang didirikan oleh Choi Che-wu di Korea pada tahun 1859, agama Jengsan yang didirikan oleh Kang Il-sun di Korea pada tahun 1902 dan sebagainya, dilahirkan.
Di masa modern agama Budha dan agama Kristin mapan sebagai agama utama, sedangkan agama Daejonggyo, agama Dangun dan sebagainya sebagai agama minor, serta shamanisme juga berakar bagi masyarakat awam.


Jumlah Pemeluk Agama Korea

Korea Selatan
Jumlah pemeluk agama di Korea berkisar 24 juta 970 ribu orang di tahun 2005 (menurut hasil sensus Direktorat Jendral Statistik Nasional), yakni mencapai 53,1%. Jumlah warga Korea yang belum memiliki agama berkisar 46,5%.

Korea Utara
Pada dasarnya Korea Utara tidak menjamin kebebasan agama dan juga bisa dikatakan bahwa agama yang sesungguhnya tidak ada di Korea Utara. Jumlah pemeluk agama di Korea Utara hanya 20 ribu hingga 30 ribu orang. Namun, jumlah pemeluk agama yang tersembunyi juga diramalkan tidak sedikit.

Agama Utama

Agama Budha
Agama Budha diperkenalkan sekitar abad ke-4 di Semenanjung Korea. Berbeda dengan agama Budha Hinayana yang mengejar kebenaran pribadi dan kebebasan dari nafsu duniawi, agama Budha di Korea bersifat agama Budha Mahayana untuk menyelamatkan masyarakat awam. Meskipun agama Budha merupakan agama asing, namun agama Budha berkembang bersama dengan budaya tradisional dan agama Korea. Agama Budha ditetapkan sebagai agama negara di kerajaan Shilla, kerajaan Shilla Bersatu dan kerajaan Koryo. Di masa kini juga agama Budha adalah agama terbesar di Korea dengan dianut lebih dari 40% pemeluk agama di Korea.
Agama Protestan
Sejak penyebar Injil asal Amerika Serikat memasuki Korea, agama Protestan masuk ke Korea. Para penyebar Injil yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, memperluas lingkaran pekerjaan misionari lewat medis, pendidikan, kegiatan sukarela, proyek sosial dan sebagainya di masa perkembangan Korea.
Setelah agama Protestan berperan penting untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan kemerdekaan selama masa penjajahan Jepang mulai tahun 1910 hingga 1945 tahun, agama Protestan bisa berakar lebih mendalam di masyarakat Korea. Namun, gereja yang menantang pemerintahan imperialisme Jepang, ditutup di masa akhir penjajahan Jepang, hingga terjadi situasi bahwa hanya gereja yang bekerja sama dengan pemerintahan Jepang bisa tetap dibuka. Meskipun demikian, gereja di Korea bisa lebih berkembang setelah mengalami kesulitan dan kesengsaraan seperti Perang Korea. Jumlah pemeluk agama Protestan di Korea menduduki urutan ke-2, diikuti jumlah pemeluk agama Budha.
Agama Katolik
Agama Katolik masuk ke Korea sekitar 100 tahun lebih cepat daripada agama Protestan, yakni di abad ke-18. Agama Katolik masuk dari dunia Barat oleh sejenis partai di masa kerajaan Chosun, yakni Namin yang saat itu diasingkan dari kekuatan. Agama ini awalnya dipelajari atas nama 'ilmu dunia barat' atau 'Seohak'. Dengan demikian, agama Katolik di Korea, disebarluaskan 'dengan mandiri' pertama kali di dunia lewat penyelidikan oleh dirinya sendiri dan permintaan pengiriman penyebar Injil.
Namun, pada awal masuknya agama Katolik, agama ini mendapat tekanan, jadi terdapat banyak korban, karena kerajaan Chosun menekankan kebijakan isolasi nasional, hingga agama Katolik dianggap sebagai suatu tantangan terhadap kebijakan negara. Masa kini pemeluk agama Katolik menempati 20% diantara seluruh pemeluk agama di Korea, hingga merupakan agama terbesar ke-3.
Agama Islam
Pemeluk agama Islam pertama kali di Korea dilahirkan setelah beberapa warga Korea yang pindah ke Mancuria secara terpaksa di masa kekuasaan Jepang, mengontak pemeluk agama Islam yang sudah mapan di Mancuria.
Namun, penyebaran agama Islam yang sesungguhnya dilakukan oleh pasukan Turki yang mengikuti Perang Korea sebagai tentara Perserikatan Bangsa-bangsa, PBB. Di tahun 1955 lalu Asosiasi Agama Islam Korea diresmikan dan imam pertama terpilih di Korea. Setelah mesjid pertama kali didirikan di daerah Hannam, Seoul di 1970-an, sejumlah mesjid didirikan di kota utama termasuk Busan, Daegu, Cheonju, Gwangju (di provinsi Kyeonggi), Anyang, dan Ansan.
Di akhir tahun 2007 lalu, jumlah pemeluk agama Islam di Korea ditaksir sekitar 140 ribu orang.
Agama Tradisional dan Shamanisme
Agama Konfucu di Korea bisa disebut bukan agama, melainkan sesuatu untuk dilihat dari sisi ilmu, filsafat etika dan sebagainya. Namun, bisa dikatakan bahwa seluruh warga Korea memiliki cara berpikir bersifat agama Konfucu.
Agama Cheondo, Agama Daejonggyo dan sebagainya, merupakan agama nasional yang memuja pendiri Korea, Dangun. Agama Budha aliran Won, dan Jeung San Do juga merupakan agama yang timbul di Korea.
Selain itu, Shamanisme juga berakar mendalam bagi warga Korea sebagai kepercayaan rakyat. Dengan demikian, warga Korea pergi ke peramal atau dukun untuk menghilangkan nasib buruk ketika menghadapi pilihan penting seperti membuka toko atau melamar sekolah atau untuk mendapat keberuntungan dan mencegah penyakit. Shamanisme seperti itu terdapat baik di kampung maupun di kota.
Sumber KBS World

Tidak ada komentar:

Posting Komentar