Cisarua, BNP2TKI (21/4) Untuk menjadi sukses belajarah dari orang yang
sudah sukses. Kenapa? Karena orang yang suksesitu belajar dengan susah
payah sementara orang yang belajardari orang yang sukses itu bisa
mendapatkan ilmu dan pengalamannya secara gratis.
Ungkapan ini tepat
untuk melihat sepak terjang mantan TKI Sukses yang pernah bekerja
sebagai supir di Arab Saudi, Sulaiman Sulthani.
Berpenampilan khas
seperti eksekutif, Sulaiman hadir pada program pemberdayaan TKI Purna
Tahun Penempatan 2012 yang digelar oleh BP3TKI Jakarta di Cisarua, Sabtu
(21/4).
“Saya senang berbagi pengalaman dan ilmu kepada adik-adik semua.
Saya
ingin kalian juga bisa membangun usaha dengan sukses,” ujar Sulaiman,
Sulaiman menceritakan, bahwa salah satu alasankepergiannya ke Arab Saudi
selama 6 (enam) tahun yaitu keinginannya untuk mengumpulkan modal untuk
membuka usaha di tanah air.
Dari modal yang terkumpul inilah ia kemudian membangun usaha PPTKIS, Medical, Travel dan Koperasi simpan pinjam.
Ketiga
usaha itu didirikan untuk meneruskan idealisme menempatkan tenaga kerja
Indonesia berkualitas di negaraTaiwan, “Saya senang dengan membangun
usaha ini lapangan kerja banyak yang tercipta,” ujar Sulaiman yang
mula-mula berprofesi sebagai petugas PPTKIS sebelum mendirikan
perusahaannya sendiri.
Dia mengungkapkan, pengalaman bekerja dengan majikannya di Arab Saudi telah banyak mempengaruh perjalanan karir bisnisnya.
Ia masih ingat pesan majikannya jika ingin sukses jangan suka menunda pekerjaan.
Alasannya,
dengan cepat mengerjakan sesuatu maka akan cepat selesai dan kalaupun
salah pekerjakan yang dilakukannya itu maka kesalahannya cepat
diperbaiki.
Kedua, resep sukses yang ia sarankan, yaitu bisa mengatur waktu.
Ketiga, jangan cepat menyerah dan terus melakukan inovasi.
Keempat, senantiasa memotivasi diri dengan bergaul dengan orang-orang sukses.
“Yang
paling penting dalam bisnis yaitu utamakan pelayanan,” tutur Sulaiman
yang meski asetnya sudah miliaran tapi tetap sederhana dan tidak
menyombongkan diri.
Menjawab pertanyaan Rangga, mantan TKI asal
Jepang, Sulaiman mengatakan bahwa untuk membuka usaha baru faktor
keahlian, pengalaman atau pertimbangan pemikiran orang lain memang amat
diperlukan.
Karena itu, coba lah sesuatu yang baru yang anda sukai sebagai pilihan usaha.
Setelah
usaha anda jalan, lanjut Sulaiman, dekatilah pejabat-pejabat di BP3TKI
Jakarta untuk membuka jalan pengembangan usaha anda.
Melalui
informasi para pejabat itu maka anda akan mendapatkan kemudahan semisal
dalam hal pengurusan ijin, mencari modal tambahan maupun bagi perluasan
produk yang anda hasilkan.
Sebelum penutupan, Kasi Perlindungan BP3TKI Jakarta, Yull Evira Yulinda membagikan 50 buah kompor kepada para TKI Purna.
Pemberian
kompor ini dimaksudkan agar para peserta yang telah mengikuti pelatihan
tata boga berupa kue bolu kukus, Pempek dan Tekwan ini bisa segera
membuka usaha di tempatnya masing-masing.
“Mayoritas peserta
program pemberdayaan TKI Purna Tahun Penempatan 2012 yang digelar oleh
BP3TKI Jakarta di Cisarua ini adalah kaum wanita.
Jadi kami berharap mereka bisa membuka usaha ini agar kesejahteraannya bisa meningkat,” ujarnya.
Linda,
sapaan akrabnya menambahkan, agar para peserta yang berdekatan tempat
tinggalnya segera membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) beranggotakan
3-10 orang.
Dengan membentuk kelompok ini maka akan mudah pengaturan usaha di masing-masing anggota.
“Kami sudah menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintah maupun perbankan untuk mencari penambahan modal usaha anda.
Jadi bentuklah KUBE,” pinta Linda. (zul)
sumber bnp2tki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar