Minggu, 22 April 2012

Tips Sukses untuk TKI Purna

Cisarua, BNP2TKI (21/4) Untuk menjadi sukses belajarah dari orang yang sudah sukses. Kenapa? Karena orang yang suksesitu belajar dengan susah payah sementara orang yang belajardari orang yang sukses itu bisa mendapatkan ilmu dan pengalamannya secara gratis.
Ungkapan ini tepat untuk melihat sepak terjang mantan TKI Sukses yang pernah bekerja sebagai supir di Arab Saudi, Sulaiman Sulthani.
Berpenampilan khas seperti eksekutif, Sulaiman hadir pada program pemberdayaan TKI Purna Tahun Penempatan 2012 yang digelar oleh BP3TKI Jakarta di Cisarua, Sabtu (21/4).
“Saya senang berbagi pengalaman dan ilmu kepada adik-adik semua.
Saya ingin kalian juga bisa membangun usaha dengan sukses,” ujar Sulaiman, Sulaiman menceritakan, bahwa salah satu alasankepergiannya ke Arab Saudi selama 6 (enam) tahun yaitu keinginannya untuk mengumpulkan modal untuk membuka usaha di tanah air.
Dari modal yang terkumpul inilah ia kemudian membangun usaha PPTKIS, Medical, Travel dan Koperasi simpan pinjam.
Ketiga usaha itu didirikan untuk meneruskan idealisme menempatkan tenaga kerja Indonesia berkualitas di negaraTaiwan, “Saya senang dengan membangun usaha ini lapangan kerja banyak yang tercipta,” ujar Sulaiman yang mula-mula berprofesi sebagai petugas PPTKIS sebelum mendirikan perusahaannya sendiri.
Dia mengungkapkan, pengalaman bekerja dengan majikannya di Arab Saudi telah banyak mempengaruh perjalanan karir bisnisnya.
Ia masih ingat pesan majikannya jika ingin sukses jangan suka menunda pekerjaan.
Alasannya, dengan cepat mengerjakan sesuatu maka akan cepat selesai dan kalaupun salah pekerjakan yang dilakukannya itu maka kesalahannya cepat diperbaiki.
Kedua, resep sukses yang ia sarankan, yaitu bisa mengatur waktu.
Ketiga, jangan cepat menyerah dan terus melakukan inovasi.
Keempat, senantiasa memotivasi diri dengan bergaul dengan orang-orang sukses.
“Yang paling penting dalam bisnis yaitu utamakan pelayanan,” tutur Sulaiman yang meski asetnya sudah miliaran tapi tetap sederhana dan tidak menyombongkan diri.
Menjawab pertanyaan Rangga, mantan TKI asal Jepang, Sulaiman mengatakan bahwa untuk membuka usaha baru faktor keahlian, pengalaman atau pertimbangan pemikiran orang lain memang amat diperlukan.
Karena itu, coba lah sesuatu yang baru yang anda sukai sebagai pilihan usaha.
Setelah usaha anda jalan, lanjut Sulaiman, dekatilah pejabat-pejabat di BP3TKI Jakarta untuk membuka jalan pengembangan usaha anda.
Melalui informasi para pejabat itu maka anda akan mendapatkan kemudahan semisal dalam hal pengurusan ijin, mencari modal tambahan maupun bagi perluasan produk yang anda hasilkan.
Sebelum penutupan, Kasi Perlindungan BP3TKI Jakarta, Yull Evira Yulinda membagikan 50 buah kompor kepada para TKI Purna.
Pemberian kompor ini dimaksudkan agar para peserta yang telah mengikuti pelatihan tata boga berupa kue bolu kukus, Pempek dan Tekwan ini bisa segera membuka usaha di tempatnya masing-masing.
“Mayoritas peserta program pemberdayaan TKI Purna Tahun Penempatan 2012 yang digelar oleh BP3TKI Jakarta di Cisarua ini adalah kaum wanita.
Jadi kami berharap mereka bisa membuka usaha ini agar kesejahteraannya bisa meningkat,” ujarnya.
Linda, sapaan akrabnya menambahkan, agar para peserta yang berdekatan tempat tinggalnya segera membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) beranggotakan 3-10 orang.
Dengan membentuk kelompok ini maka akan mudah pengaturan usaha di masing-masing anggota.
“Kami sudah menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintah maupun perbankan untuk mencari penambahan modal usaha anda.
Jadi bentuklah KUBE,” pinta Linda. (zul)
sumber bnp2tki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar