Minggu, 11 Maret 2012

Kepala BNP2TKI menjanjikan tambahan TKI ke Busan Korea

Busan, BNP2TKI (9/3) Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, menjanjikan tambahan penempatan TKI program "Government to Government (G to G)" berkemampuan semiterampil untuk bekerja pada beberapa perusahaan di Busan, Korea Selatan. Namun demikian, kata Jumhur, upaya penambahan itu harus melalui seleksi ujian tertulis di Indonesia yang diadakan BNP2TKI bekerjasama Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea), sebagai pihak yang melaksanakan penempatan TKI program G to G dari kedua pemerintah tersebut.

Penegasan Jumhur itu disampaikan saat mengunjungi tiga perusahaan di Busan yaitu SH Pack Co, Ltd, Bumi Co, Ltd, dan Happycall Co, Ltd pada Jumat (9/3). SH Pack Co, dan Bumi Co, merupakan dua perusahaan besar yang memproduksi peralatan konstruksi serta komponen/suku cadang mobil, sedangkan Happycall Co, dikenal di Indonesia sebagai perusahaan alat-alat rumah tangga yang aktif melakukan promosi produk di media televisi nasional.

Saat menerima Kepala BNP2TKI dan rombongan, Ketiga perusahaan itu menyatakan keinginannya untuk mempekerjakan TKI dalam jumlah banyak, bahkan Happycall Co, yang sejauh ini hanya mempekerjakan 50 tenaga kerja asing (TKA) asal Vietnam, Filipina, dan Thailand, pada 2012 ini berencana mulai merekrut puluhan TKI.

Sementara SH Pack Co, mempekerjakan 24 TKA dengan 7 orang di antaranya TKI, kemudian Bumi Co, dari 9 TKA-nya seluruhnya adalah TKI.

Menurut manajemen ketiga perusahaan itu, kinerja para TKI mendapat kesan baik dari berbagai perusahaan di Korea Selatan, karena selain pribadinya berperilaku baik, kualitas pekerjaannya juga memuaskan pihak manajemen pabrik yang tunjukkan dengan kecakapan kerja, disiplin, ulet, serta adanya dedikasi tinggi para TKI terhadap perusahaan.

Program penempatan TKI G to G ke Korea Selatan dimulai pada 2004 sebelum terbentuk BNP2TKI. Setelah BNP2TKI berdiri pada 2007, penempatan TKI program G to G ditangani BNP2TKI bersama HRD Korea dan hingga kini (2004-2011) total angka penempatan TKI G to G ke Korea Selatan berjumlah 34.544 orang, sekaligus merupakan terbesar kedua setelah Filipina, disusul Vietnam dan Thailand sebagai urutan ketiga serta keempat.

Para TKI di Korea Selatan bekerja di sektor perikanan, manufaktur, jasa (services), dan perkebunan/pertanian. Para TKI dikontrak untuk masa kerja lima tahun, yang setelah tiga tahun bekerja akan dilakukan perpanjangan kontrak dua tahun berikutnya tanpa perlu kembali ke tanah air. Para TKI juga mendapatkan gaji sekitar Rp 10 juta di luar haknya sebagai uang lembur, termasuk fasilitas pemondokan gratis yang disediakan perusahaan bagi para TKI.

Jumhur sejak Kamis (8/3) memulai kunjungan kerja di Korea Selatan, setelah sebelumnya berada di Hongkong SAR dan Macau SAR/Special Administration Region pada Senin-Rabu (5-7/3). Jumhur dan rombongan BNP2TKI akan berada di Korea Selatan hingga Sabtu (10/3) guna membahas peningkatan kuota penempatan TKI program G to G dengan pemerintah Korea khususnya HRD Korea, sebagai wakil pemerintah Korea Selatan yang menjalin kerjasama G to G dengan BNP2TKI dari pemerintah Indonesia.

Selama di Korsel, Jumhur bertemu para pejabat Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan, jajaran pejabat HRD Korea, mengunjungi perusahaan yang mempekerjakan TKI di Busan, mengadakan dialog dengan para TKI G to G, serta melakukan pertemuan dengan jajaran Kedutaan Besar RI di Seoul terkait peningkatan penempatan terhadap TKI program G to G di Korea Selatan.

Turut menyertai kunjungan Jumhur di Korea Selatan di antaranya Deputi Bidang Penempatan BNP2TKI Ade Adam Noch, Deputi Bidang Perlindungan Lisna Yoeliani Poeloengan, Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi Endang Sulistyaningsih, Tenaga Profesional Bidang Pengembangan Komunikasi Publik Mahmud F Rakasima, Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik-Amerika Christofel de Haan, serta Direktur Kerjasama Luar Negeri Kawasan Asia Pasifik-Amerika Anjar Prihantoro.

Jumhur dan rombongan berada di Korea Selatan dalam rangkaian kunjungannya ke sejumlah negara penempatan TKI yang dimulai Hongkong SAR dan Macau SAR, dilanjutkan Korea Selatan, Jepang, serta Singapura pada 5-15 Maret 2012 untuk meningkatkan perbaikan pelayanan TKI yang ada di kawasan itu. ***

Sumber bnp2tki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar